Borneostory – Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian (Kementan), Jan Samuel Maringka melakukan Rapat Koordinasi pengawasan bidang Ketahanan Pangan di Ball Room Novotel, Banjarbaru, Kamis (3/8/2023) siang.
Tujuan rapat ini adalah menghadapi dampak El Nino terhadap sektor pertanian di Kalsel.
Maringka menyebut, Kalsel merupakan salah satu penyangga produksi pangan saat terjadinya El Nino.
“Oleh karena itu, perlu diambil langkah strategis serta membagi tugas dari pusat hingga ke tingkat desa,” katanya.
El Nino merupakan fenomena pemanasan suhu muka laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah.
Saat terjadi, fenomena ini menyebabkan kurangnya curah hujan di Indonesia, yang berpotensi mengancam sektor pertanian.
Maringka menekankan pentingnya keterlibatan dan kolaborasi antara aparatur pengawasan intern pemerintah (APIP) dan aparatur penegak hukum menghadapi situasi ini.
Selain itu, Maringka juga menyoroti pentingnya pengelolaan dana desa berbasis pertanian. Hal ini sesuai Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 201 Tahun 2022 tentang Pengelolaan Dana Desa.
Menurut peraturan tersebut, minimal 20 persen dana desa dianggarkan untuk program ketahanan pangan.
“Tolong diingatkan bahwa kita punya program agar dana desa berjalan seperti yang kita harapkan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Maringka menyampaikan tentang relevansi UU Nomor 41 Tahun 2009 tentang alih fungsi lahan pertanian. Ia mengingatkan, hal ini menjadi perhatian bersama dalam upaya menjaga ketahanan pangan.
Terakhir, Maringka berharap, aparat kepolisian bersama-sama mengawal agar program ini bisa diimplementasikan sehingga tujuan ketahanan pangan dapat tercapai dengan baik.
