Borneostory – Amerika Serikat memiliki sejarah panjang kemerdekaan. Tanggal 4 Juli diperingati sebagai hari kemerdekaan Negeri Paman Sam itu.
Peringatan itu ditetapkan menjadi hari libur nasional sejak tahun 1941. Bermula saat pertempuran awal dalam Perang Revolusi pecah pada bulan April 1775 silam.
Pada masa itu, beberapa penjajah ingin kemerdekaan penuh dari Inggris Ray. Mereka yang melakukannya dianggap radikal. Tapi pertengahan tahun berikutnya, semakin banyak penjajah mendukung kemerdekaan itu.
Hal ini berkat meningkatnya permusuhan terhadap Inggris dan penyebaran sentimen revolusioner. Sebagimana yang tertuang dalam pamflet terlaris “Common Sense” yang diterbitkan oleh Thomas Paine pada awal 1776.
Pada 7 Juni, ketika Kongres Kontinental bertemu di Gedung Negara Bagian Pennsylvania, delegasi Virginia Richard Henry Lee memperkenalkan mosi untuk menyerukan kemerdekaan koloni.
Di tengah perdebatan sengit, Kongres menunda pemungutan suara atas resolusi Lee, tetapi menunjuk komite lima orang untuk menyusun pernyataan resmi yang membenarkan perpisahan dengan Inggris Raya.
Lima orang itu yakni Thomas Jefferson, John Adams, Roger Sherman, Benjamin Franklin dan Robert R. Livingston.
Pada tanggal 2 Juli, Kongres Kontinental memberikan suara mendukung resolusi Lee untuk kemerdekaan dalam pemungutan suara yang hampir bulat).
Pada 4 Juli, Kongres Kontinental secara resmi mengadopsi Deklarasi Kemerdekaan, yang sebagian besar ditulis oleh Jefferson.
Meski pemungutan suara kemerdekaan yang sebenarnya terjadi pada tanggal 2 Juli, sejak saat itu tanggal 4 Juli menjadi hari yang dirayakan sebagai kelahiran kemerdekaan Amerika.
Perayaan Fourth of July pertama kali berlangsung 4 Juli 1777 di Philadelphia. Kala itu perayaannya diwarnai konser, api unggun, parade, penembakan meriam dan senapan.