Program Srikandi Movement PLN UIP KLT, Tingkatkan Pengetahuan dan Kompetensi Kelompok Tani Wanita Tanjung Palas Hilir Untuk Pengolahan Serai

Borneostory – PLN Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Timur (UIP KLT) kembali menunjukkan komitmen dalam melaksanakan Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dengan menggagas inisiatif pemberdayaan perempuan di RT 10, Tanjung Palas Hilir. Melalui program bertajuk Srikandi Movement ”Women Support Women” dalam rangka Pemberdayaan Kelompok Tani Wanita Desa/Kelurahan Berdaya Tanjung Palas Hilir yang dilaksanakan pada Kamis (26/09), PLN berfokus untuk meningkatan kompetensi dan keterampilan kelompok tani wanita dalam mengolah serai.

Ketua Srikandi PLN UIP KLT Yulina menyampaikan bahwa program ini secara langsung mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDG’s), khususnya indikator 5, yang berfokus pada Kesetaraan Gender serta indikator 8, yang bertujuan untuk Mendukung Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi. Dengan melibatkan kelompok tani wanita, Srikandi PLN mendorong partisipasi perempuan dalam ekonomi produktif serta membuka peluang kerja baru yang berbasis pada potensi lokal.

Read More

”Sebelum adanya kegiatan atau program ini, serai di RT 10 hanya dijual di pasar dengan harga yang relatif rendah, sekitar Rp 5.000 per kilogram. Melalui pelatihan pengolahan serai yang bekerja sama dengan UMK Aromaku untuk pembuatan minyak serai dan UMK Soaptherapy untuk pembuatan sabun serai, kelompok tani wanita diajarkan cara meningkatkan nilai jual komoditas lokal tersebut. Karena dengan pengolahan yang tepat, harga produk turunannya dapat meningkat hingga 100% bahkan lebih, sehingga dapat memberikan dampak positif pada peningkatan pendapatan keluarga,” jelas Yulina.

Yulina menambahkan bahwa program Srikandi Movement ini merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk memberdayakan perempuan di lingkungan sekitar, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal yang berkelanjutan dengan meningkatkan nilai ekonomi serai.

“Kami melihat potensi besar di RT 10 Tanjung Palas Hilir, khususnya dalam komoditas serai. Hasilnya selama ini lumayan besar, dimana info yang kami terima sekitar 1,5 Ton serai rutin dikirim ke pasar setiap 2-3 minggu untuk dijualkan. Sehingga melalui program ini, kami memberikan gambaran bahwa daun serai yang biasanya terbuang dapat diolah menjadi minyak serai dan juga batang serainya dapat diolah menjadi bahan campuran sabun. Melalui kegiatan pelatihan ini Srikandi PLN tidak hanya membantu meningkatkan keterampilan perempuan, tetapi juga membuka peluang usaha baru yang dapat berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat setempat,” ucap Yulina.

Di kesempatan lain General Manager PLN UIP KLT Raja Muda Siregar juga menjelaskan bahwa program Srikandi Movement Women Support Women ini bertujuan untuk mendobrak batasan tradisional yang seringkali menghalangi perempuan untuk berpartisipasi aktif dalam perekonomian lokal. Dengan memberikan akses pelatihan dan pengetahuan yang relevan, perempuan di desa ini dapat lebih mandiri secara ekonomi dan memiliki keterampilan yang bermanfaat dalam jangka panjang.

”Inisiatif ini mendukung SDG’s 5, dengan memastikan perempuan mendapatkan peluang yang sama untuk berpartisipasi dalam sektor ekonomi dan memperoleh manfaat dari perkembangan usaha lokal. Selain itu mendukung SDG’s 8, dengan mendukung kegiatan produktif dan penciptaan lapangan pekerjaan yang layak serta mendorong pertumbuhan UMKM. Khususnya di wilayah ring 1 proyek pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan yang dilakukan oleh PLN UIP KLT,” tambah Raja.

Selama pelatihan, para peserta mendapatkan pendampingan langsung dari pelaku usaha kecil menengah (UMK) yang telah berpengalaman di bidang pengolahan serai. Mereka diajarkan berbagai teknik untuk menghasilkan produk berkualitas tinggi, baik dari segi pembuatan minyak serai maupun sabun serai, yang memiliki potensi pasar luas, baik di tingkat lokal maupun nasional.

Ketua Kelompok Tani Wanita Ping Bawing Uria menyambut baik dan menyampaikan ucapan terima kasih atas pelaksanaan program pelatihan pengolahan serai yang dilakukan oleh Srikandi PLN UIP KLT.

“Kami sangat bersyukur mendapatkan kesempatan ini. Dimana kami belum pernah mendapatkan pelatihan seperti ini, karena keterbatasan kami seperti jarak dan juga akses komunikasi. Tetapi Puji Syukur dengan pelatihan yang diberikan oleh PLN, kami sekarang mempunyai pengetahuan awal dan ketrampilan untuk memanfaatkan serai yang sebelumnya hanya dijual mentah, menjadi produk yang memiliki nilai jual lebih tinggi. Ini tentunya sangat membantu perekonomian keluarga kami,” ucap Urai.

Dengan adanya program ini, PLN UIP KLT tidak hanya memberikan pelatihan saja, melainkan peralatan pendukung lainnya seperti mesin destilasi dan juga alat-alat pembuatan sabun. Setelah kegiatan pelatihan ini, Srikandi PLN juga akan melakukan monitoring pelaksanaan program agar apa yang diharapkan dapat terwujud, dimana perempuan RT 10 Tanjung Palas Hilir dapat berperan dalam meningkatkan kesejahteraannya hingga perekonomian daerahnya.

Ke depan, PLN UIP KLT akan terus berkomitmen untuk melaksanakan program-program pemberdayaan masyarakat berbasis potensi lokal, guna mendukung pembangunan berkelanjutan di wilayah Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Selatan yang menjadi wilayah kerja pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *